Yogyakarta, Bogowonto News – Menjauhnya Siklon Anggrek dari perairan Samudra Hindia, justru memperkuan tekanan Monsoon Asia diperairan dekat Australia.
Hal ini berdampak pada meningkatnya hujan di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY kembali menyatakan hujan lebat disertai petir berpotensi terjadi di wilayah DIY dan sekitarnya.
Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memaparkan, adanya tekanan rendah di sebelah utara Australia.
Sehingga pola angin baratan (Monsoon Asia) mendominasi wilayah Jawa pada umumnya dan DIY khususnya, yang bertiup dari arah Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan berkisar 20 – 30 km/jam.
“Adanya aktifitas MJO di kuadran lima didukung adanya pertemuan arus angin di wilayah Jawa serta hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 – 5.5 km (level 850 – 500 mb) berkisar antara 50 – 95 persen (cukup basah),” kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG DIY, Warjono, Kamis (25/1/2024).
Aktivis MJO ini yang menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan dapat terjadi di wilayah DIY bagian bagian selatan pada pagi hari dan utara siang-malam hari.
BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan cuaca di Wilayah DIY, sebagai berikut :
Tanggal 27 Januari 2024 potensi hujan sedang – lebat di Sleman dan Kulonprogo bagian utara.
Tanggal 28 Januari 2024, potensi hujan sedang – lebat di Sleman, Gunungkidul dan Kulonprogo bagian utara.
Masyarakat dihimbau waspada potensi hujan sedang – lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang serta waspada gelombang tinggi (2.5 – 4.0 meter) di Perairan Yogyakarta, jelasnya.
