Mahfud MD Tidak Sesungguhnya Ingin Mundur dari Kabinet Indonesia Maju, Ini Buktinya !

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif'an mengatakan elektabilitas Ganjar-Mahfud di kalangan Gen Z unggul dengan 34,9%, disusul Prabowo-Gibran 33,1%, dan Anies-Cak Imin 26,1%. Sedangkan pemilih di kalangan Gen Z yang belum menentukan pilihannya atau undecided voters sebesar 12,0%.(foto/ist)

Semarang, Bogowonto News – Mahfud MD mengungkapkan, kenapa ingin mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

Ia menegaskan, mundur itu sebagai bentuk protes dan kritik moral atas penyalahgunaan jabatan dan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye.

Niat mundur dari Kabinet Indonesia Maju disampaikan Mahfud MD dalam acara Tabrak Prof yang digelar anak muda di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024) malam.

Acara tabrak Prof! ditayangkan secara langsung melalui Instagram @mohmahfudmd, TikTok @mohmahfudmdofficial, dan YouTube Mahfud MD Official.

Awalnya, Mahfud ditanya oleh peserta yang hadir dalam acara tersebut tentang penyimpangan kekuasaan.

Menurut penanya, negara tidak netral dalam penyelenggaraan pemilu, salah satunya dengan pengerahan aparat pemerintahan, termasuk perangkat desa untuk memenangkan pasangan capres-cawapres tertentu.

Penanya itu kemudian mengutip pernyataan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo di Kendal, yang menyarankan Mahfud mundur dari jabatan Menko Polhukam untuk menjaga pemilu agar berlangsung jujur dan adil, serta menghindari conflict of interest.

“Kami generasi mudah butuh kepastian. Berkaitan statement sore tadi Pak Ganjar menyarankan Prof Mahfud agar terhindar dari conflict of interest, beliau menyarankan Prof Mahfud untuk mundur saja dari kabinet. Kami ingin ketegasan sikap Prof Mahfud,” katanya.

Menjawab pertanyaan itu, Mahfud MD terpancing dan menyatakan, mundur dari kabinet pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin merupakan kesepakatan dirinya dan Ganjar Pranowo sejak awal.

Pada saat yang tepat, dirinya pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik.

Tetapi kapan ? Bukannya Pilpres 2024 tinggal dua minggu lagi, kenapa masih belum juga mundur dari Kabinet Indonesia Maju ?

Ternyata Mahfud MD masih punya jawaban cukup licin, ngeles, dan menyatakan bahwa tidak segera mundur semata ingin memberi contoh bahwa sebagai Cawapres Paslon 03 ia tidak menggunakan fasilitas negara.

Tidak menyalahgunakan jabatan dan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye.

“Saya ingin memberi contoh, kalau saya ini menjadi cawapres yang masih merangkap, apakah saya menggunakan kedudukan untuk memanfaatkan fasilitas negara? Ini sudah tiga bulan saya lakukan, saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara,” katanya.

Sejumlah pengamat mengatakan, pernyataan Mahfud MD mau mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam bukan niatan sesungguhnya.

Melainkan hanya ungkapan spontanitas dalam sebuah forum tanya jawab untuk menyenangkan penanya sekaligus kampanye kecil-kecilan.

Pos terkait